Jumat, 11 Desember 2015

Lebih Baik Mencinta dan Menghilang



Salah satu tahun yang berat dalam hidup saya adalah 2008. Itulah tahun di mana saya mengalami kegelapan. Saya merasa telah berada di neraka, hati saya sangat menderita. Sampai saya menemukan sebuah buku yang sangat membantu saya untuk bisa bahagia meskipun banyak penderitaan. Judulnya "Arise From Darkness--Bangkit Dari Kegelapan". Ditulis oleh seorang imam Katolik, Rm. Benedict J. Groeschel, CFR. yang adalah Direktur Kantor pengembangan Spiritual di Keuskupan Agung New York. Dia telah menulis banyak buku  tentang kehidupan rohani dan konseling pastoral. Dia adalah anggota Fransiskan Pembaruan yang mewartakan pembaruan injili dan berkarya di tengah kaum tuna wisma di South Bronx.

Buku ini dipersembahkan secara khusus kepada seseorang, tulisnya, "Untuk Bunda yang Berdukacita dan anaknya yang telah banyak mengajarkan saya."



Buku ini mengajarkan saya tentang cinta yang nyata, tentang hidup yang sebenarnya. Saya salin judul-judul bab buku ini.

-Bangkit dari Kegelapan
-Saat teman Jatuh
-Ketika Keamanan Kita Terancam
-Saat Gereja Membiarkan Kita jatuh
-Ketika Diri Kita sendiri yang Menjadi Musuh Terbesar
-Ketika Kematian Menggerogoti Tubuh Manusia
-Apa yang Harus Kita Lakukan Ketika Segala Sesuatu Berantakan
-Epilog: Obat yang Selalu Mujarab
-Doa-doa dan Buah Pikiran Bijak di Masa Suram
-Bacaan yang Dianjurkan


Dan saya salin dari halaman belakang buku ini:

Sebagai pengarang terkenal, psikolog, dan imam, Rm Benedict J. Groeschel melukiskan pengalaman pribadinya yang berkaitan dengan masalah-masalah manusia, tragedi, dan 'kegelapan'. Dia membantu dan membimbing setiap orang Kristen yang mengalami kesulitan hidup. Jika Anda berjuang melawan ketakutan, kecemasan, duka cita, putus cinta, terluka, marah atau apa saja yang membuat hidup terasa sulit dan gelap, maka buku ini sesungguhnya telah ditulis untuk Anda. Rm. Benedict memberikan saran tentang bagaimana menjaga dan menumbuhkan rahmat dengan pertolongan Allah, bahkan ketika pertolongan itu tampaknya jauh.



Saya kutip sebuah alinea dari bab "Saat Teman Jatuh".


Lebih Baik Mencinta dan Menghilang

Berjaga-jagalah -- bila Anda sudah mulai mencinta , maka di saat yang sama Anda bersiap-siap untuk disakiti, menderita, kecewa dan segala macam peristiwa lainnya. Tetapi lebih baik bagi kita untuk mencintai orang lain lalu rela mengalami kehilangan atau bahkan dihilangkan daripada sama sekali tidak mencinta. Sebab dalam tataran itu, sejatinya hidup manusia sedang bergerak menuju suatu pengalaman kasih yang abadi. Manakala hidup itu tidak berjalan sebagaimana mestinya (normal), maka sebagai orang beriman sangat perlu untuk selalu ingat akan tujuan hidup kita, yakni hidup yang sedang menuju kepada pengalaman kasih yang lebih nyata dan abadi.