Selasa, 06 Oktober 2015

Ayah Impian



Saya terkenang seorang perempuan cantik teman di dunia maya. Pertemanan kami berlanjut di Facebook. Kami berteman baik, baginya saya adalah pengganti ayahnya. Usianya beda 26 tahun dengan saya. Saya menyadari pertemanan dengan alasan ini akan rumit. Saya tidak bisa menggantikan ayahnya, tapi baginya saya adalah ayah impian. Akhirnya saya bilang, bahwa saya tidak bisa menggantikan ayahnya tetapi saya bisa menggantikan kekasihnya yang sudah berlalu. Dia menjawab, "Saya sayang bapak."

Selanjutnya saya terpaksa menghancurkan hatinya.
Karena orang berteman harus punya alasan yang jelas, misalnya karena pekerjaan atau hobi, bukan karena harapan yang tidak jelas.

Saya tahu sekarang dia sudah memiliki seorang kekasih yang sangat sayang kepadanya hingga dia lupa tentang ayah impian.

Saya sayang kamu, nak.


***
 

SARAH MICHELLE GELLAR
Ayah Impian
HARIAN KOMPAS, JUMAT, 15 AGUSTUS 2014

KEMATIAN aktor Robin Williams pada Senin lalu membuat artis Hollywood Sarah Michelle Gellar (37) bersedih. Gellar menjadi anak Williams di film seri The Crazy Ones yang menceritakan suka duka bekerja di biro iklan. Bagi Gellar, Williams adalah sosok ayah impian.

”Hidup saya menjadi lebih baik karena mengenal Robin Williams. Bagi anak-anak saya, dia adalah Paman Robin. Bagi semua yang pernah bekerja dengannya, dia bos terbaik yang pernah ada. Bagi saya pribadi, dia bukan hanya sumber inspirasi, melainkan juga ayah yang saya inginkan,” kata Gellar, seperti dikutip People.com, Selasa (12/8) lalu.

Gellar yang tenar lewat serial Buffy The Vampire Slayer juga mengunggah fotonya bersama Williams ke akun Twitter-nya. ”Saya berterima kasih kepada kalian semua yang memberi salam perpisahan dan penghormatan terakhir. Semua curahan cinta itu sangat spektakuler dan berharga,” tulis Gellar.

Ketika Gellar berusia tujuh tahun, orangtuanya bercerai dan Gellar hidup bersama sang ibu. Dalam suatu wawancara pada awal tahun 2000, Gellar mengatakan bahwa sosok ayah tidak pernah hadir dalam hidupnya. Seorang ayah seharusnya bukan hanya pria dalam foto. Sosok ayah tak pernah nyata dalam hidupnya.

”Tiada kata dan ungkapan yang cukup menggambarkan betapa menyenangkan mengenal Williams. Saya pasti merindukannya. Kenangan akan dia terus hidup dalam benak saya,” ujar Gellar. (WENN/TIA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar