Jumat, 20 Maret 2015

Saya Suka Brava Radio dan What A Wonderfull World



Di awal tahun ini saya bertekad membuat karya yang banyak. Maka saya sudah nongkrong di studio (hanya tempat kerja di loteng kecil, berbagi dengan jemuran) sejak jam empat pagi. Saya melukis sambil mendengarkan musik.

Saya suka Brava Radio, karena jazz. Banyak lagunya, sedikit iklannya.
Lagu-lagu yang diputar banyak yang sudah akrab dengan telinga saya. Kebanyakan jazz ringan tahun 80&90-an. Iklannya tentang apartemen mewah dan barang bermerek yang bergaya membuat saya merasa ingin menjadi orang kaya. Mudah-mudahan suatu hari ada yang mau memborong lukisan saya.

Saya mengenal Brava Radio karena lagu What A Wonderfull World. Lantas saya panteng radio transistor jadul di gelombang 103.8 FM. Menjadi rutin setiap hari sejak jam lima pagi sampai jam sebelasan. Jika hari terik jam sebelas saya tidak bisa melanjutkan kerja karena kepanasan. Setelah tidur siang, jam empat sore saya balik ke studio, menyetel radio lagi untuk beberapa jam sampai nyamuk mengusir saya tanda hari sudah malam.

Jam enam pagi Brava Radio mengumandangkan lagu "Indonesia Raya". Saya ikut bernyanyi dan merasa bangga menjadi orang Indonesia. What a wonderfull world!


"What A Wonderfull World" adalah lagu yang dinyanyikan Louis Armstrong. Saya sangat suka lagu ini karena liriknya mengajak saya memandang dunia dengan indah. Padahal saya seorang penyedih yang lebih suka menyendiri. Dan saya pencinta damai.

http://id.wikipedia.org/wiki/What_a_Wonderful_World

Saya mengenal Louis Armstrong waktu saya remaja, di awal tahun 70-an. Pada sebuah halaman buku komik karya Jan Mintaraga ada tergambar sebuah poster dinding dengan seraut wajah meniup terompet dan di bawahnya tertulis cukup besar "Satchmo". Kemudian saya tahu bahwa Satchmo adalah nama panggilan untuk pemusik hebat ini, kependekan dari 'satchel mouth'. Saya suka suaranya yang 'rusak' jika bernyanyi. Saya suka suara terompet jazz dan lagu "What A Wonderfull World".

Waktu musim kampanye presiden kemarin saya membuat sebuah sajak terinspirasi lagu What A Wonderfull World. Sajak ini saya publisir di Facebook. Dan kepada teman-teman di Facebook saya suka berkomentar bahwa hidup ini indah dengan segala coreng-morengnya.
Maka itu saya melukis abstrak.

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=846737382021787&set=a.856683931027132.1073741850.100000565985102&type=3&theater

Tidak ada komentar:

Posting Komentar